Searchfor jobs related to Karya tulis ilmiah tentang pemanfaatan air kelapa or hire on the world's largest freelancing marketplace with 21m+ jobs. It's free to sign up and bid on jobs.
1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN LIMBAH MARMER SEBAGAI BAHAN BAKU ORNAMEN BANGUNAN UNTUK SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN PKM-GT Oleh FERI EFENDI NIM 309522319003/2009 ARIS WIBOWO NIM 107521412524/2007 WIDYA KARYA K. NIM 309522318999/2009 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2010ii HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan Pemanfaatan Sampah Plastik dan Limbah Marmer sebagai Bahan Baku Ornamen Bangunan untuk Solusi Penanganan Lingkungan 2. Bidang kegiatan PKM-AI √ PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap Feri Efendi b. NIM 309522319003 c. Jurusan Teknik Sipil dan Bangunan d. Universitas/Institut/Politeknik Universitas Negeri Malang e. Alamat RT 03 RW 02 Kepuh Boyolangu Tulungagung 4. Anggota Pelaksana Kegiatan 2 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar Hanni Elitasari Mahaputri b. NIP 197308221999031001 c. Alamat Rumah dan Telp/HP Jl. Dirgantara BXI/28 Malang, 0341712952 Malang, 22 Februari 2010 Ketua Jurusan Ketua Pelaksana, Drs. Adjib Kardjanto, , Feri Efendi NIP. 131760391 NIM. 309522319003 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping, Drs. Kadim Masjkur, M. Pd Hanni Elitasari Mahaputri NIP. 195412161981021001 NIP. 197308221999031001 iiii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Sampah Plastik dan Limbah Marmer sebagai Bahan Baku Ornamen Bangunan untuk Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan. Karya ilmiah ini diajukan guna mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis PKM- GT 2010. Penyusunan PKM-GT ini dapat diselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada 1. Bapak Drs. Kadim Masjkur, selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan 2. Bapak Drs. Adjib Kardjanto, , selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil. 3. Bapak Dr. Priyono selaku dosen pendamping yang senatiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada kami. 4. Bapak dan ibu yang telah memberikan do’a dan semangat, beserta segenap Tim Penalaran Universitas yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam penyelesaian PKM-GT ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Kami menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Malang, 22 Februari 2010 Penyusun iiiv DAFTAR ISI Lembar Identitas dan Pengesahan ................................................................. i Kata Pengantar ............................................................................................ii Daftar isi ................................................................................................ …iii Daftar Tabel ............................................................................................... iv Ringkasan ................................................................................................... v PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Tujuan .................................................................................................... 2 C. Manfaat ................................................................................................. 2 GAGASAN ................................................................................................ 3 A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ...................................................... 3 B. Solusi yang Pernah Diterapkan ............................................................... 5 C. Perbaikan Solusi Terdahulu .................................................................... 6 D. Partisipasi ............................................................................................... 7 E. Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan ....................... 7 KESIMPULAN ......................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN iiiv DAFTAR TABEL Tabel Perkiraan biaya pembuatan ornamen bangunan per m2………………7 ivvi RINGKASAN Pemanasan global merupakan ancaman bagi seluruh dunia, yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat plastik. Karena untuk membuatnya saja, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Kebutuhan akan plastik sudah sangat banyak sekali, hal ini menyebabkan sampah plastik yang dihasilkan sangat banyak plastik ini mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Limbah marmer dari industri-industri marmer di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Limbah marmer ini oleh masyarakat masih belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan limbah marmer ini malah mencemari sungai. Akibatnya sungai-sungai disekitar industri marmer ini tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Jika hal ini tidak ditangani maka pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer akan semakin parah saja. Salah satu solusinya yaitu memanfaatkannya kembali untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna. Di karya ilmiah ini sampah plastik dan limbah marmer akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan ornamen bangunan. Metode penulisan yang digunakan yaitu kualitatif atau kajian pustaka. Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan dengan topik yang ditulis baik dari media cetak, makalah maupun internet. Kedua, bahan – bahan yang dikumpulkan kemudian ditelaah dan dianalisis kemudian disaring kembali menjadi sebuah karya tulis. Ketiga, dari bahan – bahan tersebut dapat diambil kesimpulan yang langsung ditarik dari rumusan masalah yaitu tentang pemanfaatan sampah plastik dan limbah marmer sebagai bahan baku ornamen bangunan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan. Semua data yang ada ditulis secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah semua data dan masukan – masukan dari berbagi sumber yang kompeten dan relevan, kemudian dilakukan revisi karya tulis. Sampah plastik dan limbah marmer selama ini hanya dipandang sebelah mata dan keberadannya telah mencemari lingkungan hidup. Padahal jika masyarakat mengerti kedua limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi suatau barang yang berguna. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan terhadap kedua bahan tersebut. Penulis mempunyai ide untuk menggabungkan kedua bahan tersebut menjadi alternatif ornamen bangunan. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja dengan sedikit pelatihan. Ornamen bangunan ini lebih ekonomis daripada ornamen bangunan lainnya misalnya batu bahan yang digunakan terbuat dari pemanfaatan sampah. Kondisi lingkungan saat ini akibat sampah plastik dan limbah marmer sudah sangat memprihatinkan. Ini diakibatkan oleh jumlah kebutuhan plastik dan marmer yang sangat tinggi sehingga menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tinggi pula. Untuk menanganinya salah satu caranya yaitu memanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna. Proses pembuatan ornamen bangunan ini sangat sederhana dan produk yang dihasilkan lebih murah dari ornamen lain. Karya ilmiah ini direkomendasikan untuk dibaca dan dipahami oleh semua kalangan masyarakat yang peduli dan cinta terhadap lingkungan. v1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global merupakan ancaman bagi seluruh dunia, yang salah satunya disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat plastik. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang lalu, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta hingga 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Karena kebutuhan akan plastik sangat banyak maka sampah yang dihasilkan menjadi banyak pula. Sampah plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi terurai dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas, dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik, berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Saat ini sampah plastik sudah sangat banyak jumlahnya. Di Indonesia saja diperkirakan terdapat ton sampah plastik per hari. Sampah plastik ini mencemari lingkungan sekitar masyarakat. Dampak yang diakibatkan oleh sampah plasik ini sangat banyak, anatra lain • Tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah. • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. • Sampah plastik ini menyumbat aliran air sungai sehingga di musim kemarau sering terjadi banjir. • Sampah plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme hewan di air sehingga menyebabkan hewan – hewan tersebut mati. Limbah marmer dari perusahaan – perusahaan misalnya di Tulungagung sangat melimpah jumlahnya. Puluhan perusahaan marmer setiap hari mengebom gunung, memecah batu marmer dan memolesnya sebagai barang siap jual yang dipasarkan hingga ke mancanegara. Namun, dalam proses itu, perusahaan marmer juga menghasilkan volume limbah marmer yang tidak sedikit, bahkan tergolong melimpah, misalnya saja di daerah Tulungagung. Dalam sekali produksi volume limbah yang dihasilkan diperkirakan 5-10%. Jika sebuah perusahaan memproduksi 20 ton per hari berarti volume limbah yang dihasilkan sekitar 1-2 ton per hari. Itu merupakan jumlah yang sangat Pecahan-pecahan kecil dari bongkahan atau hasil olahan yang rusak itu biasanya tidak dimanfaatkan lagi oleh perusahaan marmer. Limbah ini diletakkan begitu saja di daerah tambang dan sebagian lainnya malah mencemari sungai-sungai di sekitar warga. Hal ini menyebabkan tercemarnya lingkungan akibat limbah marmer. Oleh masyarakat di sekitar area pabrik, seperti di Desa Besuki, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulugagung, pecahan kecil batu marmer ini digunakan sebagai pengganti aspal untuk menutup jalanan berlubang. Jalan di daerah tersebut memang banyak yang rusak dan berlubang karena setiap hari dilalui truk bermuatan berat. Jika hal ini tidak ditangani maka pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer akan semakin parah saja. Salah satu solusinya yaitu memanfaatkannya kembali untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna, namun sampai saat ini masih belum ada yang memanfaatkan sampah plastik dan limbah marmer secara maksimal. Padahal, jika dimanfaatkan hal ini dapat menguntungkan bagi semua pihak. Dari beberapa permasalahan tersebut kemudian muncul ide untuk memanfaatkan kedua barang tersebut sebagai bahan baku ornamen bangunan untuk salah satu solusi penanganan lingkungan. B. Tujuan 1. Untuk menangani masalah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer. 2. Untuk mengetahui pemanfaatan sampah plastik dan limbah marmer sebagai alternatif ornamen bangunan. 3. Untuk mengetahui proses pendaurulangan sampah plastik dan limbah marmer sebagai ornamen bangunan untuk solusi penanganan lingkungan. 4. Untuk mengetahui nilai ekonomis sampah plastik dan limbah marmer sebagai alternatif ornamen bangunan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan. C. Manfaat 1. Bagi masyarakat, untuk memberikan pengetahuan pendaurulangan sampah plastik dan limbah marmer sebagai ornamen bangunan untuk solusi penanganan lingkungan. 2. Bagi pengusaha, dapat memberikan manfaat sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan usaha pembuatan ornamen bangunan berbahan baku campuran olahan sampah plastik dan limbah marmer untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan. 3. Bagi penulis lain, karya ilmiah ini dapat memberikan informasi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang pendaurulangan sampah plastik dan limbah marmer sebagai bahan baku alternatif ornamen bangunan untuk penanganan pencemaran GAGASAN A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Saat ini, penggunaan plastik sangat luas karena plastik merupakan bahan yang praktis, kuat, tahan lama, ringan dan dapat dibentuk apa saja. Plastik merupakan polimer, namun masyarakat umum lebih mengenal polimer dengan nama plastik. “Polimer adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi Hart, 1983”. Zat yang terkandung didalam plastik salah satumya adalah vinilklorida dan akrilonitril. Zat ini dapat menyebabkan kanker tiroid, uterus dan lever pada hewan. Juga dapat menimbulkan cacat lahir pada tikus yang memakannya. Monomer lain pada plastik seperti akrilat,stirena dan metakrilat dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan – bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. “Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna I Made Arcana,2009”. Di dalam kehipuan sehari – hari, khususnya di Indonesia penggunaan bahan plastik dapat ditemukan di hampir seluruh aktivitas kehidupan. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa atau peringkat keempat di dunia, boleh jadi Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Apalagi pembatasan penggunaan kantong plastik belum digarap secara baik oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup KLH. “Padahal data KLH menunjukkan dari total volume timbunan sampah di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia yang mencapai 666 juta liter per tahun, sekitar 14 persen merupakan sampah plastik atau sebesar 93,24 juta liter per tahun Kompas,2009”. Menurut Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung ITB,” Polimer kimia pada plastik tidak berbahaya selama belum berupa limbah meski tidak terurai. Selain itu pembakaran plastik yang tidak sempurna, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin. Senyawa dioksin dapat memicu kanker, hepatitis, pembengkakan hati, dan gangguan sistem saraf Kompas,2008.” Selama ini memang telah ada upaya untuk mendaur ulang sampah plastik yang dilakukan oleh pemulung dan industri pendaur ulang plastik,namun belum semua dapat tertangani. Menurut Tomridjo dari Dana Mitra Lingkungan,”Teknik daur ulang yang lebih baik adalah dengan proses pencampuran, yaitu mencampurkan semua jenis plastik dalam extruder yang melelehkannya pada suhu tertentu kemudian dimasukkan dalam cetakan yang sesuai dengan produk yang diinginkan 2009.” Mengolah limbah plastik bisa menggunkan air superkritis atau supercritical hydrogen dioxide ScH2O. “Air pada kondisi superkritis, yaitu di atas suhu 374 derajat Celsius dan tekanan di atas 220 atmosfer me miliki sifat yang berbeda dengan air pada kondisi normal atau suhu kamar dan tekanan atmosfer. Pada kondisi yang superkritis, air mampu melarutkan dan mendekomposisi senyawa organik, termasuk plastik dan gas. Plastik yang4 terdekomposisi akan menghasilkan senyawa dasar penyusunnya, yaitu monomer yang selanjutnya dapat digunakan kembali sebagai bahan baku plastik dengan kualitas yang sama Mohamad Yusman dan Tusy A Adibroto,2009 dalam Kondisi lingkungan saat ini akibat sampah plastik sudah sangat memprihatinkan. Ini diakibatkan oleh jumlah kebutuhan plastik yang sangat tinggi sehingga menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tinggi pula. Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup KLH volume timbunan sampah plasik di Indonesia mencapai 93,24 juta liter per tahun. Apabila hal ini tidak di cegah maka akan berdampak negatif pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Sampah plastik mencemari tanah, air tanah dan hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing sehingga menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk tersebut yang mampu meyuburkan tanah. Sampah plastik juga mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah sehingga resapan air menjadi terhambat. Sampah plastik juga mencemari sungai. Sampah plastik yang menyumbat aliran air sungai menyebabkan banjir di musim penghujan. Selain itu, sampah plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme hewan di air sehingga menyebabkan hewan – hewan tersebut mati. Sampah platik yang dibiarkan menumpuk akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan lebih lanjut terhadap masalah ini. Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. “Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier Puluhan perusahaan marmer setiap hari mengebom gunung, memecah batu marmer dan memolesnya sebagai barang siap jual yang dipasarkan hingga ke mancanegara. Namun, dalam proses itu, perusahaan marmer juga menghasilkan volume limbah marmer yang tidak sedikit, bahkan tergolong melimpah pula, misalnya saja di daerah Tulungagung. Dalam sekali produksi volume limbah yang dihasilkan diperkirakan 5-10%. Jika sebuah perusahaan memproduksi 20 ton per hari berarti volume limbah yang dihasilkan sekitar 1-2 ton per hari. Itu merupakan jumlah yang tidak sedikit. Pecahan-pecahan kecil dari bongkahan atau hasil olahan yang rusak itu biasanya tidak dimanfaatkan lagi oleh perusahaan marmer. Limbah ini diletakkan begitu saja di daerah tambang. Oleh masyarakat di sekitar area pabrik, seperti di Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung, pecahan kecil batu marmer ini digunakan sebagai pengganti aspal untuk menutup jalanan berlubang. Selain itu limbah marmer yang tidak terpakai ini malah mencemari sungai disekitarnya. Sungai yang tercemar limbah marmer ini airnya menjadi bewarna coklat kekuning-5 kuningan dan tidak baik untuk digunakan untuk mencuci ataupun dimasak untuk air minum. Jadi masalah ini perlu ditangani agar hal ini tidak terus bekelanjutan. Ornamen merupakan salah satu seni hias yang paling dekat dengan kriya apalagi jika dikaitkan dengan berbagai hasil produknya, oleh karena itu untuk membuat dan mengembangkan atau merintis suatu keahlian pada bidang kriya peranan ornamen menjadi sangat penting. Disamping itu dalam hal hias-menghias, merupakan salah satu tradisi masyarakat di Indonesia yang tidak kalah pentingnya dan tidak dapat dipisahkan dengan cabang-cabang seni rupa lainnya. “Peranan ornamen sangat besar, hal ini dapat dilihat dalam penerapannya pada berbagai hal meliputi bidang arsitektur, alat-alat upacara, alat angkutan, benda souvenir, perabot rumah tangga, pakaian dan sebagainya, untuk memenuhi berbagai aspek kehidupan baik jasmaniah maupun rokhaniah Seriyoga, 2009.” Untuk mempelajari dan menghayati bentuk serta arti seni ornamen, terlebih sampai pada sejarah, makna simbolis, gaya, jenis, cara pengungkapan, fungsi atau penerapannya pada suatu benda atau bangunan dan lain-lain, diperlukan suatu pengetahuan serta kemahiran skill tertentu dan waktu yang panjang, mengingat seni ornamen mempunyai berbagai aspek seperti jenis motif, corak, perwatakan, nilai, teknik penggambaran, dan penerapan yang berbeda-beda. Di karya ilmiah ini ornamen yang dimaksud, digunakan untuk hiasan bangunan. Menurut tata letaknya ornamen dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ornamen eksterior dan ornamen interior. Secara garis besar yang dimaksud dengan ornamen eksterior yaitu ornamen yang digunakan di luar ruangan, sedangkan ornamen interior yaitu ornamen yang digunakan di dalam ruangan. Ornamen memiliki peranan yang tidak dapat dipisahkan dari nilai estetika sebuah bangunan. Tanpa ornamen sebuah bangunan dirasa kurang sempurna. Hal ini dikarenakan ornamen merupakan faktor pendukung dari bangunan itu sendiri yang syarat akan nilai estetika yang ditampilkannya. Jadi, agar bangunan memiliki nilai keindahan, ornamen sangatlah penting sekali untuk digunakan. B. Solusi yang Pernah Diterapkan Salah satu solusi yang pernah diterapkan untuk menangani sampah plastik yaitu daur ulang. Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R Reuse, Reduce, and Recycle. Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri.”Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu sampah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,6 yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya Sasse et al, 1995 .” “Syafitri 2001 terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan negara maju, tetapi dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah. Sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi”. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia. Saat ini banyak masyarakat yang mendaurulang sampah plastik menjadi sebuah produk kerajinan tangan. Dari sampah tersebut, dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan tangan seperti tas, sendal, dompet dan lain sebagainya. LIPI juga pernah melakukan percobaan dari sampah plastik untuk membuat bata ringan dengan mengkombinasi bata biasa dengan serbuk gergaji, serbuk kelapa, sampah plastik, dan stereofom, tetapi kekuatan bahannya lebih rendah. Dan ada juga yang mengolah sampah plastik untuk digunakan sebagai briket namun perlu diwaspadai sampah plastik yang dibakar dibawah suhu 800 derajat celcius akan membentuk senyawa dioksin. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker, hepatitis, pembengkakan hati, dan gangguan sistem saraf Kompas,2008. Limbah marmer merupakan hasil sisa olahan marmer yang tidak digunakan kembali. Limbah ini oleh pihak industri atau pengrajin tidak digunakan lagi atau hanya di buang saja. Dan limbah ini kemudian mencemari sungai-sungai yang ada disekitar tempat tersebut. Sungai yang sudah tercemar airnya menjadi bewarna coklat kehitaman dan tidak bisa digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk mencuci atau dimasak untuk air minum. Limbah marmer ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh masyarakat sekitar, limbah marmer ini biasanya digunakan untuk menutupi jalan berlubang. Dan kadang-kadang limbah ini cuma digunakan untuk mengurug tanah yang landai. Selain itu, ada beberapa masyarakat yang memanfatkan limbah ini hanya sebagai campuran pondasi rumah dan campuran spesi untuk bangunan. Padahal jika masyarakat tahu limbah ini bisa dimanfaatkan secara optimal. C. Perbaikan Solusi Terdahulu Setelah melihat dan menimbang dari beberapa data sebelumnya, muncul ide untuk menggabungkan kedua bahan tersebut menjadi alternatif ornamen bangunan sebagai salah satu solusi penanganan pencemaran lingkungan. Karena kedua bahan tersebut sampai saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Marmer dari dulu digunakan sebagai ornamen bangunan jadi limbah marmer pun juga bisa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan ornamen. Selain itu sampah plastik memiliki sifat mengikat dan mengeraskan. Fungsinya sampah plastik disini yaitu untuk mengikat dan mengeraskan limbah marmer sehingga dapat tercipta sebuah ornamen bangunan dari sampah plastik dan limbah marmer tersebut. Produk yang dihasilkan dari olahan sampah plastik dan limbah marmer ini harganya lebih ekonomis. Secara sepintas saja dapat dilihat dari bahannya yang terbuat dari sampah dan limbah yang memiliki harga sangat rendah. Tidak hanya itu saja nilai estetika yang dihasilkan dari produk ini juga sangat baik karena7 bahannya terbuat dari limbah marmer. Walaupun berupa limbah tetapi dengan pengolahan yang bagus akan dihasilkan suatu produk alternatif ornamen bangunan yang indah dan berkualitas yang tidak kalah dengan ornamen – ornamen lain misalnya seperti ornamen dari batu alam. Selain itu diharapkan sebuah gagasan ini dapat memperbaiki beberapa solusi yang telah ada. Sehingga kedepannya pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer dapat dikurangi dan tidak mencemari lingkungan. D. Partisipasi Untuk pengembangan gagasan ini diperlukan partisipasi dan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat, pengusaha, peneliti atau penulis lain dan dari beberapa media seperti media cetak dan elektronik. Pemerintah diharapkan mendukung dan memperhatikan para penulis atau peneliti yang ingin mengeluarkan gagasannya sehingga aspirasinya dapat terwadahi. Masyarakat diharapkan dapat mengerti dan mengetahui tentang pemanfaatan sampah plastik dan limbah marmer sebagai bahan baku alternatif pembuatan ornamen bangunan. Bagi para pengusaha, agar melakukan analisis terhadap produk ini dan diharapkan dapat menjadi ide untuk membuka peluang usaha baru. Bagi peneliti lain, diharapkan melakukan kajian lebih lanjut terhadap hal ini. Dan bagi media, supaya menyebar luaskan hal ini kepada semua masyarakat melalui media tersebut. Semua partisipasi dan dukungan sangat diharapkan untuk mendukung gagasan ini. Diharapkan kedepannya hal ini bisa diterapkan dan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Dan juga yang paling terpenting hal ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer tersebut. E. Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan Pendaurulangan sampah plastik maupun limbah marmer sudah pernah dilakukan saat ini, namun bagaimana jadinya jika kedua barang tersebut dipadukan sebagai bahan baku pembuatan ornamen bangunan. Pada dasarnya sampah plastik dan limbah marmer merupakan limbah yang tidak terpakai dan dibuang begitu saja padahal jika dimanfaatkan kembali hal ini akan bisa menguntungkan. Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. “Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan biji, pellet, serbuk, pecahan, limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya Sasse et al.,1995”. Dari penggabungan kedua bahan tersebut dapat dihasilkan berapa produk alternatif ornamen bangunan, antara lain 1. Ornamen dinding 2. Ornamen pagar bata hias8 3. Carport Proses pengolahan sampah plastik dan limbah marmer sangat mudah namun dimungkinkan membutuhkan peralatan yang canggih. Prosesnya tidak rumit dan tidak banyak mengeluarkan tenaga kerja. Proses pengolahan sampah plastik dan limbah marmer, adalah sebagai berikut 1. Bersihkan terlebih dahulu sampah plastik tersebut. 2. Lelehkan sampah plastik dengan cara di panaskan dalam tempat atau mesin yang tertutup. 3. Setelah itu, campurkan dengan limbah marmer yang berbentuk pecahan- pecahan kecil dengan perbandingan 1 plastik 3 marmer. 4. Campur dan aduk kedua bahan tersebut hingga merata. 5. Masukkan ke dalam cetakan yang sudah di bentuk sesuai dengan keinginan. 6. Press dengan alat pengepress. 7. Keluarkan dari alat cetakan dan biarkan sampai mengeras. Sampah plastik dan limbah marmer pada awalnya hanya di pandang sebagai barang yang tidak bernilai jual yang tinggi. Hal ini dikarenakan sampah plastik dan limbah marmer sudah tidak memilki nilai fungsi yang memadai dan nilai jual yang rendah. Sampah plastik pada umumnya merupakan sampah yang paling mudah di dapatkan. Hal ini ditunjukkan oleh harga sampah plastik yang murah. Misalnya harga sampah plastik kemasan air mineral perkilogram hanya Rp 300,00 – Rp 700,00 Suparno, 2009. Selain sampah plastik kemasan air mineral, masih ada berbagai sampah plastik lain yang dapat dimanfaatkan. Banyak industri marmer di Indonesia seperti yang terdapat di daerah Tulungagung yang banyak memproduksi marmer, sehingga menghasilkan banyak limbah marmer pula. Harga limbah marmer dipasaran pada umumnya 1 truk diperkirakan berkisar Rp – Rp 100,000,00. Mahalnya batu alam sebagai bahan ornamen merupakan salah satu faktor untuk penulisan karya ilmiah ini. Misalnya harga batu alam dari mutu yang paling murah kira-kira Rp. per m2. Berdasarkan data tersebut dapat diperkirakan produk yang dihasilkan dari limbah plastik dan limbah marmer lebih ekonomis jika dibandingkan dengan batu alam yang digunakan sebagai ornamen. Tabel Perkiraan biaya pembuatan ornamen bangunan per m2 Biaya yang dikeluarkan Jumlah 1. Harga sampah plastik Rp. 2. Harga limbah marmer Rp. 3. Biaya pembuatan Rp. Jumlah Rp. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ornamen bangunan dari sampah plastik dan limbah marmer ini lebih murah daripada ornamen dari batu alam. Sehingga produk ornamen bangunan dari olahan kedua bahan ini dapat digunakan sebaga alternatif ornamen bangunan yang lebih ekonomis. Untuk mengimplementasikan gagasan ini dibutuhkan peranan dari pemerintah, masyarakat dan peneliti lain agar gagasan ini dapat diwujudkan dan9 bermanfaat untuk semuanya. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan ini antara lain 1. Proses pembuatan ornamen bangunan dari olahan sampah plastik dan limbah mamer dilakukan dengan teliti dan dilaksanakan semaksimal mungkin. 2. Hasil dari olahan sampah plastik dan limbah marmer tersebut diteliti dahulu sebelum disosialisasikan kepada masyarakat. 3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan media baik media cetak, internet, TV, dan lain sebagainya. 4. Memberitahukan kepada peneliti atau penulis lain, supaya ada kajian lebih lanjut mengenai hal ini. Diharapkan hal ini dapat sesuai dengan tujuan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Dan dapat meperbaiki solusi-solusi yang pernah ada. Sehingga alternatif ornamen bangunan dari sampah plastik dan ornamen bangunan nantinya dapat diterapkan dan diwujudkan. KESIMPULAN Kondisi lingkungan saat ini akibat sampah plastik sudah sangat memprihatinkan. Ini diakibatkan oleh jumlah kebutuhan plastik yang sangat tinggi sehingga menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tinggi pula. Sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terdegradasi secara sempurna. Butuh waktu kira – kira 100-500 tahun agar dapat diuraikan secara sempurna. Saat ini sampah plastik sudah sangat banyak jumlahnya. Di Indonesia saja diperkirakan terdapat ton sampah plastik per hari. Jadi bila tanpa adanya penanganan lebih lanjut sampah plastik ini akan semakin betambah jumlahnya dan akan semakin membahayakan lingkungan. Limbah marmer merupakan hasil sisa olahan marmer yang tidak digunakan kembali. Limbah ini oleh pihak industri atau pengrajin tidak dimanfaatkan lagi. Limbah ini juga mencemari lingkungan. Sungai yang tercemar oleh limbah marmer, warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan sehingga tidak baik untuk digunkan untuk mencuci ataupun dimasak untuk air minum. Padahal jika masyarat mengerti limbah ini dapat dimanfaatkan kembali. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan untuk masalah ini. Salah satu solusinya yaitu mendaurulangnya menjadi suatu barang yang bermanfaat. Kemudian muncul ide untuk menggabungkan kedua limbah ini sebagai bahan baku pembuatan alternatif ornamen bangunan yang ekonomis dan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan limbah marmer tersebut. Untuk mengimplementasikan gagasan ini dibutuhkan peranan dari pemerintah, masyarakat dan peneliti lain agar gagasan ini dapat diwujudkan dan bermanfaat untuk semuanya. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan ini antara lain, proses pembuatan ornamen bangunan dari olahan sampah plastik dan limbah mamer dilakukan dengan teliti dan dilaksanakan semaksimal mungkin, hasil dari olahan sampah plastik dan limbah marmer tersebut diteliti dulu sebelum disosialisasikan kepada masyarakat,10 melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan media baik media cetak, internet, TV, dan lain sebagainya, memberitahukan kepada peneliti atau penulis lain, supaya ada kajian lebih lanjut mengenai hal ini. Manfaat yang akan diperoleh dari alternatif ornamen bangunan dari olahan sampah plastik dan limbah marmer ini yaitu terciptanya suatu produk alternatif ornamen bangunan sebagai salah satu solusi pencemaran lingkungan, memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pendaurulangan dan pemanfaatan sapah plastik dan limbah marmer, memberikan pengetahuan kepada para pengusaha sehingga dapat digunakan sebagai salah satu peluang usaha, dan untuk para peneliti lain, hal ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang alternatif ornamen bangunan dari olahan sampah plastik dan limbah marmer ini. DAFTAR PUSTAKA Arcana, 2009. Perang Melawan Sampah Oktober 2009 Badan Pusat Statistik BPS. 1999. Volume perdagangan plastik impor di Indonesia . BPS. Jakarta. Yahoo groups. 2009. Banyaknya Industri Marmer. 21 Oktober 2009 Alamendah. 2009. Dampak Plastik Terhadap Lingkungan. lingkungan 15 Oktober 2009 Wikipedia. 2009. Daur Ulang. 15 Oktober 2009 Fajar. Marmer. 20 Oktober 2009 Hartono . 1998. Komposisi Sampah Atau Limbah. buku .com/ 2009/01/02/ pengolahan limbah plastik dengan metode daur ulang recycle 15 Oktober 2009 Hart. 1983. Organic Chemistry, a Short Course. 6th Ed. Michigan Houghton Mifflin. Wikipedia. 2009. Marmer. 21 Oktober 200911 Tekmira. 2009. Marmer dan Batu Pualam =23&comm=Marmer 21 Oktober 2009 Sukunan. 2010. Mengubah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan.. engubah-sampah-plastik-menjadi-produk-kerajinan 10 Februari 2010 Muhib, A. 2007. Kekuatan Bahan. Yogyakarta Andi. Sasse et al. 1995. Pemanfaatan Limbah Plastik. buku .com/ 2009/01/02/ pengolahan limbah plastic dengan metode daur ulang recycle 15 Oktober 2009 Penemuan Bata Ringan. Februari 2010 Syafitri . 2001. Pemanfaatan Limbah Plastik . buku .com/ 2009/01/02/ pengolahan limbah plastic dengan metode daur ulang recycle 15 Oktober 2009 Mengenal Ornamen. 15 Oktober 2009 Vlack, Ilmu dan Tekhnologi Bahan Terjemahan Edisi keempat. Jakarta Erlangga12 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Feri Efendi b. NIM 309522319003 c. Tempat, Tanggal Lahir Tulungagung, 12 Januari 1991 d. Alamat Jl. Jambu, Kepuh, Boyolangu, Tulungagung e. No. Telp. / Hp. 085655799629 f. Alamat email [email protected] g. Orang Tua - Ayah Maryono - Ibu Nurdayati h. Riwayat Pendidikan - TK TK Dharma Wanita Kepuh Tulungagung 1996 -1997 - SD SDN Kepuh 01 Tulungagung 1997-2003 - SMP SLTP Negeri 02 Tulungagung 2003-2006 - SMA SMK Negeri 03 Boyolangu Tulungagung 2006-2009 - PT Universitas Negeri Malang UM 2009-sekarang i. Penghargaan karya tulis yang pernah diraih - Juara 1 LKTI tingkat Jurusan Teknik Sipil 2009 - Juara 2 LKTI tingkat Fakultas Teknik 2009 Ketua Pelaksana Feri Efendi NIM 3095223190013 2. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana a. Nama Aris Wibowo b. NIM 107521412524 c. Tempat, Tanggal Lahir Sragen, 08 November 1988 d. Alamat Kec. Gondang, Kab. Sragen e. No. Telp. / Hp. 08563458329 f. Alamat email [email protected] g. Orang Tua - Ayah Cipto Marsono - Ibu Siti Halimah h. Riwayat pendidikan - TK Pertiwi III Tunggul Sragen 1994-1995 - SD SD N Tunggul II Sragen 1995-2001 - SMP SLTP N 1 Gondang Sragen 2001-2004 - SMA SMU N I Gondang Sragen 2004-2007 - PT Universitas Negeri Malang UM 2007-sekarang i. Penghargaan karya tulis yang pernah dicapai - Anggota Pelaksana, Aris Wibowo NIM 10752141252414 3. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana j. Nama Widya Karya Kusumawati k. NIM 309522318999 l. Tempat, Tanggal Lahir Balikpapam, 27 Januari 1991 m. Alamat Jl. Projakal Graha Indah Blok U/ Balikpapan n. No. Telp. / Hp. 085654127736 / 081347101150 o. Alamat email [email protected] p. Orang Tua - Ayah R. Dwi Sanyoto - Ibu Wuryani q. Riwayat pendidikan - TK TK Kartika IV Balikpapan 1996-1997 - SD SD Negeri 021 Balikpapan 1997-1999 SD Negeri 043 Balikpapan 1999-2003 - SMP SMP Negeri 1 Balikpapan 2003-2006 - SMA SMA Negeri 1 Balikpapan 2006-2009 - PT Universitas Negeri Malang UM 2009-sekarang r. Penghargaan karya tulis yang pernah dicapai - Juara 1 LKTI tingkat Jurusan Teknik Sipil 2009 - Juara 2 LKTI tingkat Fakultas Teknik 2009 Anggota Pelaksana, Widya Karya K NIM 30952231899915 LAMPIRAN Gambar Pencemaran lingkungan yang sebagian besar akibat sampah plastik Gambar Timbunan sampah menyebabkan tempat bersarangnya wabah penyakit16 Gambar Tambang batu marmer Gambar Contoh ilustrasi ornamen bangunan hasil olahan sampah plastik dan limbah marmer ContohKarya tulis ilmiah tentang pengelolaan limbah masker medis Source : Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan" Oleh Andy Hermawan, S.Si, M.Pd Praktisi Pendidikan Alternatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak virus Corona Covid-19 merebak di Indonesia.Pola kebiasaan baru wajib diterapkan dalam masyarakat Indonesia. KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DI DESA PELANG KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Oleh Nama Amelia Saidatul K. Kelas X MIPA 6 No. Absen 03 Guru Pengampu Novita Eka Pratiwi, SMA NEGERI 1 PECANGAAN 2017 ii KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Di Desa Pelang Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara .” Penyusunan karya tulis ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Seluruh pihak untuk dukungan dan bantuannya. Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis dan para pembaca pada umumnya. Jepara, 10 November 2017 Penulis iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang .................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori ................................................................................................... 3 Hipotesis ............................................................................................................. 3 BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Teori ................................................................................................. 7 Populasi Dan Sampel .......................................................................................... 8 Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 8 BAB IV ANALISIS DATA Latar Belakang Objek Penelitian ........................................................................ 10 Analisis Data ....................................................................................................... 11 BAB V PENUTUP Kesimpulan ......................................................................................................... 14 Saran ................................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKAKARYA TULIS ILMIAH “Pengelolahan Limbah atau Sampah dengan Baik dan Benar” Bahasa Indonesia Guru Pembimbing Dwi Rediati Penulis Eva Carlina XI IPA 1 SMA NGERI 17 BATAM KAVLING BUKIT SEROJA DAPUR 12 BATAM TAHUN AJARAN 2012/2O13 HALAMAN PENGESAHAN Karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGELOLAHAN LIMBAH yang BAIK dan BENAR” Telah diperiksa dan disetujui oleh Guru Pembimbing SMA N 17 BATAM dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima pada Hari/Tanggal Rabu 01 MEI 2013 Penulis Pembimbing Eva Dwi Rediati NIP. Mengetahui , Kepala SMA N 17 Batam Hermiani NIP .199641204 198803 2 010 “ Berusahalah menciptakan sesuatu yang baru dengan hal-hal yang lama “ “ Orang yang cerdas adalah orang yang memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang baru” Penulis mempersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada 1. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis. 2. Kakak Fajar,kakak ilham,Aini puji setyoningsih,Renny rubiyana,puspa sari,vera yunita, kakak Dojoon,kepada eunyeuk,Jones Saputra,Ergy,Rio,Bayu. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah,yang atas rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengelolahan Limbah ”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas Bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada 1. Hermiarni, selaku Kepala SMA N 17 BATAM 2. Dwi Rediati, selaku guru Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini. 3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan YME memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin. Dalam Penulisan karya tulis ilniah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan karya ilmiah ini. Batam, Penulis ABSTRAK Di era globalisasi pada saat ini banyak masyarakat memiliki masalah tentang pengolahan limbahsampah Mereka menyadari bahwa permasalahan sampah telah menjadi masalah nasional di negara kita di pungkiri lagi,masalah sampah yang dibuang atau yang tidak dikelola secara rapi dan benar akan menimbulkan akibat yang cukup parah bagi kita,seperti jikalau membuang sampah sembarang terutama disungai dapat menyebabkan banjir dan jika membuang limbah pabrik kelaut dapat membuat laut menjadi kotor dan tidak indah lagi. Ternyata kalau ditelusuri lagi bahwa limbah dapat dikelolah dengan benar dapat memberikan manfaat bagi kita seperti pengolahan limbah menjadi pupuk kompos untuk penyubur tanaman, biogas, dan daur ulang sampah yang dapat dijadikan ini saya lakukan karena masyarakat pada saat ini banyak sekali yang kurang sadar akan pengelolahan limbah yang baik dan benar,ternyata limbah bukan hanya masalah yang tidak penting bagi hidup kita hanya saja kita tidak tahu cara pengelolahanya tetapi jika kita tahu cara pngelolahan limbah tersebut maka limbah tersebut akan menjadi berguna bagi kita. Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik rumah tangga, yang kehadirannya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak mempunyai nilai ekonomis, karena itu limbah dibuang. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik Limbah nya adalah sebagi berikut Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas partikel-partikel kecil yang dapat kita lihat,Dinamis, artinya limbah tidak diam di tempat, selalu bergerak, dan berubah sesuai dengan kondisi lingkungan,penyebarannya berdampak luas, maksudnya lingkungan yang terkena limbah tidak hanya pada wilayah tertentu melainkan berdampak pada faktor yang lainnya, serta berdampak jangka panjang antargenerasi, maksudnya masalah limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga dampaknya akan ada pada generasi yang akan datang. Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Saran penulis kpada pmbaca adalah Sebaiknya sebagai warga Negara Indonesia sudah sewajarnya kita memanfaatkan limbah atau sampah yang ada disekitar kita dengan baik agar lingkungan kita tidak hanya bersih tapi tampak indah dengan hasil karya yang kita buat sendiri. Dan dengan adanya cara pengolahan limbah yang benar kita dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. Abstract In the era of globalization at the moment many people have problems about waste garbage They realize that the waste problem has become a national problem in our country deny this again, the problem of waste disposed or are not maintained in a neat and properly will lead to a result severe enough for us, such as taking out the trash if any especially river may cause flooding and if the factory dumping waste into the sea to make the ocean dirty and no longer beautiful. If it turns out that the waste can be traced again managed properly can provide benefits for us as sewage into compost for fertilizing crops, biogas, and waste recycling can be I did this because at the moment many people are less aware of all pengelolahan will waste a good and true, it is not just a matter of waste that is not essential for our life we just do not know how pengelolahanya but if we know how the waste pngelolahan the waste will be useful for us. Wastes are substances or waste material resulting from a production process, both industrial and domestic household, whose presence at a particular moment is not desirable because it can lower the quality of the neighborhood environment. From the definition it can be concluded that the waste is a substance or object that is polluting the environment. Waste has no economic value, because the waste is disposed. Environmental balance to be disrupted if the amount of waste product that exceeds the threshold. With concentration and a certain quantity, where the waste can have a negative impact on the environment, especially to human health so it needs to be done to the handling of waste. The level of danger posed by the waste poisoning depend on the type and characteristics of the waste. Characteristics of Waste is Micro-sized, meaning its size consists of tiny particles that we can see,dynamic, meaning that the waste is not standing still, always moving, and change according to environmental conditions,wide spread impact, meaning an environment with waste not only to a specific area but have an impact on other factors,long-term impact intergenerational, meaning the waste problem can not be solved in a short time. So the impact will be on future generations. Conclusion is Waste is waste generated from the production process of both industrial and domestic household, which is better known as junk, whose presence at a particular time and place environmentally undesirable because it has no economic value. When viewed chemically, this waste consists of organic and inorganic chemicals. With concentration and a certain quantity, the presence of waste can have a negative impact on the environment, especially to human health, so it is necessary to the handling of waste. The level of danger posed by the waste poisoning depend on the type and characteristics of the waste. Suggestion is Preferably as an Indonesian citizen naturally we utilize waste or garbage that is around us well to our environment is not only clean but looks beautiful with the work of our own making. And with the correct way of processing waste we are required to participate in creating a more green and lush environment. Daftar isi halaman Judul………………………………………………………………………………………………... 1 Pengesahan……………………………………………………………………………………………………. 2 Motto………………………………………………………………………….................................................. 3 Persembahan…………………………………………………………………………………………………. 4 Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………….. 5 Abstrak……………………………………………………………………………………………………….. 6 Abstract ……………………………………………………………………………………………………… 7 Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………… ... 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………... 9 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….. 9 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………… 9 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………………….. 10 E. Metode Penelitian …………………………………………………………………………… 10 F. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………….. 10 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian limbah/sampah ............................................................................………………. 11 B. Cara pengelolahan limbah menjadi kompos ……………………………………………….. 12 C. Teknologi yang digunakan dalam pembuatan kompos ……………………………………. 14 D. Cara pengelolahan limbah menjadi biogas ……………………………………………….... 16 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulam ………………………………………………………………………………. 18 B. Saran ………………………………………………………………………………………. 18 Lampiran ……………………………………………………………………………………………. 19 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………. 20 BAB I PENDAHULUHAN Di era globalisasi pada saat ini banyak masyarakat memiliki masalah tentang pengolahan limbahsampah Mereka menyadari bahwa permasalahan sampah telah menjadi masalah nasional di negara kita di pungkiri lagi,masalah sampah yang dibuang atau yang tidak dikelola secara rapi dan benar akan menimbulkan akibat yang cukup parah bagi kita,seperti jikalau membuang sampah sembarang terutama disungai dapat menyebabkan banjir dan jika membuang limbah pabrik kelaut dapat membuat laut menjadi kotor dan tidak indah lagi. Ternyata kalau ditelusuri lagi bahwa limbah dapat dikelolah dengan benar dapat memberikan manfaat bagi kita seperti pengolahan limbah menjadi pupuk kompos untuk penyubur tanaman, biogas, dan daur ulang sampah yang dapat dijadikan ini saya lakukan karena masyarakat pada saat ini banyak sekali yang kurang sadar akan pengelolahan limbah yang baik dan benar,ternyata limbah bukan hanya masalah yang tidak penting bagi hidup kita hanya saja kita tidak tahu cara pengelolahanya tetapi jika kita tahu cara pngelolahan limbah tersebut maka limbah tersebut akan menjadi berguna bagi kita. Oleh karna itu saya sebagai penulis ingin membuat karya tulis yang bejudul “Pengolahan limbah/sampah dengan benar” Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah,yaitu 1. Apa yang dimaksud dengan limbah/sampah? 2. Bagaimana pengelolahan limbah menjadi kompos? 3. Bagaimana teknologi yang digunakan dalam pembuatan kompos? 4. Bagaimana pengelolahan limbah menjadi biogas? 1. Untuk mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan limbah. 2. Untuk mengetahui cara mengelolah limbah menjadi kompos. 3. Untuk mengetahui teknologi pembjuatan kompos. 4. Untuk mengetahui cara mengelolah limbah menjadi biogas. 1. Untuk mengajak masyarakat terutama kalangan generasi pemuda penerus bangsa ikut berpartisipasi banyak dalam memnfaatkan limbah yang tidak dipakai menjadi sebuah barang yang layak dipakai dan setidaknya ini merupakan awal dari lingkungan yang hijau,bersih,dan asri. 2. Tidak lain dan tidak bukan memberikan penelitian ini dibuat agar kita juga merasa bahwa Indonesia memiliki SDM yang patut dikembangkan. 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan cara pengelolahan limbah sampah yang pada saat ini mrajalela di lingkungan sekitar kita. 4. Cara ini kami berikan supaya apa yang ada di lingkungan sekitar kita bukan hanya sampah yang tidak hanya dibuang tapi dapat kita manfaat kan seperti kompos dan biogas yang merupakan pengganti gas LPG dan lain sebagainya. E. Metode Penelitian dan Teknik Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang diprlukan penulis menggunakan metode teknik yang dipergunakan penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini yaitu Metode Studi Pustaka Pada metode ini membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini serta yang berkaitan dengan lingkungan dusekitar satu bukunya adalah buku Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MAK. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………... 9 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….. 9 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………… 9 D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………………. 10 E. Metode Penelitian …………………………………………………………………………… 10 F. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………….. 10 BAB II PEMBAHASAN A. Apa yang dimaksud dengan limbah/sampah ........................................................................... 11 B. Bagaimana pengelolahan limbah menjadi kompos…………………………………………. 12 C. Bagaimana teknologi yang digunakan dalam pembuatan kompos …………………………. 14 D. Bagaimana pengelolahan limbah menjadi biogas …………………………………………… 16 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulam ………………………………………………………………………………….. 18 B. Saran ………………………………………………………………………………………..... 18 Lampiran ……………………………………………………………………………………………. 19 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………. 20 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Limbah atau sampah Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik rumah tangga, yang kehadirannya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak mempunyai nilai ekonomis, karena itu limbah dibuang. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik Limbah 1. Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas partikel-partikel kecil yang dapat kita lihat. 2. Dinamis, artinya limbah tidak diam di tempat, selalu bergerak, dan berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. 3. Penyebarannya berdampak luas, maksudnya lingkungan yang terkena limbah tidak hanya pada wilayah tertentu melainkan berdampak pada faktor yang lainnya. 4. Berdampak jangka panjang antargenerasi, maksudnya masalah limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga dampaknya akan ada pada generasi yang akan datang. Penggolongan Limbah Industri 1. Limbah gas dan partikel 2. Limbah cair 3. Limbah padat 4. Limbah bahan berbahaya dan beracun/B3. Secara garis besar, Limbah terbagi tiga 1. Limbah organik 2. Limbah anorganik 3. Limbah bahan berbahaya dan beracun/B3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Banyak sedikitnya limbah memengaruhi kualitas limbah. Jika limbah di lingkungan terdapat dalam jumlah banyak, limbah tersebut berbahaya. Akan tetapi, jika jumlahnya sedikit maka limbah tidak akan membahayakan. 2. Kandungan bahan pencemar. Kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar. Limbah dikategorikan berbahaya jika mengandung pencemar berbahaya. Jika limbah tidak mengandung bahan pencemar berbahaya, berarti limbah tersebut tidak membahayakan. 3. Frekuensi pembuangan limbah. Pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah. Jika pembuanganlimbah dilakukan dengan frekuensi yang tidak sering maka limbah tidak akan membahayakan. B. Pengelolahan Limbah Menjadi KomposComposting Pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisipenguraian secara biologis dari senyawa-senyawa organic yang terjadi karena adanya kegiatan mikrooorganisme yang bekerja pada suhu merupakan salah satu metode pengelolahan limbah sampah organic menjadi material baru seperti humus yang relative stabil dan lazim disebut dengan bahan baku sampah dosmetik merupakan teknologi yang ramah lingkungan,sederhana,dan menghasilkan produk akhir yang sangat berguna bagi ksuburan tanah atau tanah penutup bagi landfill. Pengomposan sampah perkotaan mempunyai banyak keuntungan dan dapat diuraikan sebagai berikut 1. Membantu meringankan beban pengelolahan sampah perkotaan. 2. Komposisi sampah diindonesia sebagian besar terdiri dari sampah organic,sekitar 50% sampai 60 % dapat hal ini dapat direalisasikan sudah tentu dapat membantu dalam pengelolahan sampah diperkotaan,yaitu sebagai berikut. a. Memperpanjang umur tempat pembuangan akhirTPA,karena semakin banyak sampah yang banyak dikomposkan,semakin sedikit sampah dapat dikelola. b. Meningkatkan efisiensi biaya pengangkutan sampah,disebabkan jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin berkurang. c. Meningkatkan kondisi sanitasi di perkotaan. d. Semakin banyak sampah yang dibuat kompos,diharapkan semakin sedikit pula masalah kesehatan lingkungan masyarakat yang timbul. Dalam proses pengomposan,panas yang dihasilkan dapat mencapai 600c sehingga kondisi ini dapat memusnahkan mikrooorganisme pathogen yang terdapat dalam sampah. 3. Dari segi social kemasyarakatan,pengomposan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolahan sampah kota dan meningkatkan pendapatan keluarga. 4. Pengomposan berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan perkotaan karena jumlah sampah yang dibakar atau dibuang kesungai menjadi berkurag. 5. Membantu melestarikan sumber daya alam. 6. Pengomposan juga berarti menghasilkan sumber daya baru dari sampah yaitu kompos yang kaya akan unsure hara mikro. Prinsip-prinsip proses biologis yang terjadi pada proses pengomposan meliputi kebutuhan nutrisi untuk mikrooorganisme, jenis-jenis mikroorganisme yang berperan dalam proses pengomposan, kondisi lingkungan ideal,dan fase transformasi biokimkia. Untuk perkembangbiakan dan pertumbuhannya, mikroorganisme memerlukan sumber energy, yaitu karbon untuk proses sintesis jaringan baru dan elemen-elemen anorganik,seperti nitrogen,fosfor,kapur,belerang,dan magnesium sebagai bahan makanan untuk membentuk sel-sel tubuhnya. Mikroorganisme pngurai dapat dibedakaan berdasarkan struktur dan fungsi sel,yaitu sebagai berikut. b. Eucarytoes, termasuk dalam decomposer adalah eucaryotoes bersel tunggal,antara lain ganggang,jamur,dan protozoa. c. Eunbacteria, bersel tunggal dan tidak mempunyai membrane inti, contoh bakteri Beberapa hewan invertebrate seperti cacing tanah, kutu juga berperan dalam pengurai dengan perananya dalam rantai makanan,mikroorganisme pengurai dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut. a. Kelompok I Konsumen tingkat I yang mengonsumsi langsung bahan organic dalam sampa, yaitu jamur,bakteri, dan actinomycetes. b. Kelompok II Konsumen tingkat II mengonsumsi jasad kelompok I. c. Kelompok III Konsumen tingkat III akan mengonsumsi jasad kelompok I dan jasad kelompok II. 3. Kondisi Lingkungan Ideal Efektifitas proses pembuatan kompos sangat bergantung dengan pengurai mereka hidup dalam lingkungan yang ideal,maka mereka akan tumbuh dan berkembang biak dengan baik pula. Kondisi lingkungan yang ideal mencakup a. Keseimbangan Nutrien C/N Ratio yang paling penting disini adalah proses pembuatan kompos yang menggunakan unsure karbon dan kita teliti lagi bahea karbon dan oksigen dalam proses ini mengeluarkan panas,besar perbadinganya tergantung jenis sampah sebagai bahan baku. b. Derajat Keasamaanm pH pH netral dalam proses ini adalah sesuai yang dibutuhkan proses awalnya mikrooorganisme mengubah sampah organic menjadi asam-asam organic sehingga derajat keasaman akan selalu pada masa pematangannya derajat keasaman akan meningkat. Derajat keasaman dapat menjadi factor penghambat dalam proses pembuatan kompos,dapat terjadi apabila sebagai berikut I. pH terlalu tinggidiatas 8,unsur N akan menguap mnjadi yang terbentuk akan sangat menggangu proses bau yang menyengat. II. pH terlalu rendah dibawah 6, kondisi menjadi asam dan dapat menyebabkan kematian jasad renik. Proses biokimia dalam proses pengomposan menghasilkan penas yang sangat penting bagi mengptimumkan laju penguraian dan dalam menghasilkan produk secara mikrooorganisme aman perubahan sehu atau temperature dapat membuat sampah bervariasi sesuai dengan tipe dan jenis awal pengomposan temperature mesofilik,yaitu antara 25-450C. d. Ukuran Partikel Sampah Ukuran partikel sampah yang digunakan sebagai bahan baku pembuiatan kompos harus sekecil mungkin untuk mencapai efisiensi aerasi dan supaya lebih mudah dicerna atau diuraikan oleh kecil partikel sampah maka luas permukaan yang dicerna sehingga pengurai dapat berlangsung dengan cepat. Kisaran kelembapan udaranya adalah 40-60% dengan nilai yang paling baik adalah 50%.Kelembapan ini harus terus dijaga untuk memperoleh jumlah mikroorganisme yang meksimal sehingga proses pengomposan dapat berjalan dengan cepat. Berdasarkan atas kebutuhan oksigen,transformasi biokimia proses pengomposan dapat dibagi menjadi dua yaitu CHON + O2 + nutrient sel-sel baru + CO2 + H2o +NH4 + So42-+ panas + kompos b. Transformasi Anaerobik Proses penguraian senyawa organic yang berasal dari sampah dapat berlangsung dalam kondisi anaerobic menjadi gas-gas yang mengandung karbon dioksida dan metana. Perubahan tersebut dapat dijelaskan aksi berikut CHON + nutrient sel-sel baru + CO2 +CH4 + NH3 + H2s + panas + kompos C. Teknologi Pembuatan Kompos Berdasarkan ada tidaknya asupan udara,pembuatan kompos dapat dibedakan menjadi pengomposan secara arobikdan anaerobic dan pengomposan anaerobic yang lazim disebut digesti pengomposan aerobic,adanya udara dapat memeprcepat proses pembusukan oleh mikrooorganisme aerobic,proses anaerobic,proses berlangsung lama,biasanya menimbulkan baud an akhir yang terpenting adalah gas metana sebagai sumber energy baru. a. Pengomposan Sistem Window merupakan metode yang paling sederhana dan sudah ada sejak lama mendapatkan aerasi dan percampuran,biasanya tumpukan sampah tersebut dibalik atau diaduk. b. Aerated Static Piie Composting Udara disuntikan melalui pipa statis kedalam tumpukan sampah. c. In-Vesse Composting Sistem Sistem pengomposan dilakukan didalam container/tangki tertutup, Berlangsung scara mekanik,untuk mencegah bau disuntikkan udara,pemantauan suhu,dan konsentrasi oksigen. Langkah pengembangan pengomposan secara arobik dengan memenfaatkan cacing tanah sebagai perombak utama atau dekomposor. e. Effective MicrooorganismEM Kultur campuran dari microorganism yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman yang dapat diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi microorganism didalam tanah dan tanaman yang selamjutnya dapat meningkatkan kesehatan,pertumbuhan,kuantitas,dan kualitas produksi tanaman. II. Pengomposan Anaerobik Proses ini disebut juga dengn proses digesti anaerobic yang dapat dibdakan menajdi dua jenis, yaitu sebagai berikut a. Digesti Anaerobik dengan Tingkat Kepadatan Rendah Konsentrasi kepadatan yang antara 4-8%,mengunakan bahan baku sampah domestic,kotoran manusia,dan hewan. b. Digesti Anaerobik dengan Tingkat Kepadatan Tinggi Konsentrasi kepadatan mencapai 22%.Keuntungan utama dari proses ini adalah bahwa air yang dibutuhkan jauh sedikit dari degesti tingkat rendah. Mengingat mahalnya biaya tersebut,maka kedua proses diatas ini tik direkomendasikan sebagi upaya dur ulang energy dari sampah domestic tetapi dapat leebih baik diterapkan untukn penanganan sampah pertanian dan perternakan. Beberapa ini adalah langkah-langkah Pembuatan Kompos 1. Siapkan reactor kompos atau composer,wadah yang terbuat dari PVC,drum berukuran kira-kira 1 m kubik. Ini harus memiliki system ventilasi yang pengomposan memrlukan reactor ini tidak memiliki ventilasi yang baik,proses pembusukan yang terjadi akan menghasilkan bau busuk akibat pembentukan ammonia dan H2s. 2. Persiapkan bahan organic .Siapkan sampah organic yang akan dikomposkan misalnya dari sisa sayuran,nasi,atau potongan tanaman dari kebun. 3. Proses pembusukan ini memerlukan bahan-bahan tadi dicampurkan terlebih dahulu dengan sumber bakteri pengurai sbelum dimasukkan kdalam reactor pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang atau ternak. 4. Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu proses pengomposan juga dujual di took-toko penjual satu adalah EM-4. 5. Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna media harus mngandung kira-kira 50% air,jadi jangan lupa untuk selalu menyimpan media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya 6. Bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan dengan sempurna ,bila bau yang tidak sedap keluar maka tambahkan larutan air dengan proses ini berjalan dengan baik,setelh lima hari volume akan menyusut kira=kira menjadi 25% .Jadi untuk skala rumah tangga,reactor kompos berukuran 1 m kubik sudah lebih dari cukup. 7. Kompos siap dipanen setelah diperoleh waktu 2-3 minggu ,bergantung pada tahap yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung 50%.Sehingga untuk bias langsung dipaakai sebagai media tanaman di kebun. Kutipan Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMK/MAK kelas 2b,halaman 55-69 D. Pengelolahan Limbah Menjadi Biogas Salah satu upaya pemanfaatan limbah peternakan adalah dengan memenfaatkanya untuk menghasilkan bahan bakar dengan menggunakan teknologi biogas. Teknologi biogas memberikan peluang bagi masyarakat pdesaan yang memiliki usaha peternakan, baik individual atau kelompok, untuk memenuhi kbutuhan energy shari-hari scara energy biomassa berasal dari bahan organic. Apabila biomassa tersebutdimanfaatkan untuk menghasilkan energy, maka energy tersebut disebut dengan bioenerg. Nilai kalori dari 1 meter biogas sekitar watt jam yang setara dengan setengah liter minyak karena itu,biogas sangat cocok digunaka sebagai bahan bakar alternative yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah,LPG,butane, batu bara,maupun bahan-bahan lain yang brasal dari fosil. Teknologi biogas bukanlah teknologi baru. Teknologi ini telah banyak dimanfaatkan oleh petani peternak diberbagai Negara, diantaranya India,Cina,bahkan biogas sederhana yang dikembangkan di Indonesia berfokus pada aplikasi skala kecil/menengah yang dapat dimanfaatkan masyarakat pertanian yang memiliki ternak sapi 2-20 ekor. Penerapan teknologi biogas pada darah yang memiliki peternakan dapat mememberikan keuntungan ekonomis apabila dilakukan perancangan yang tepat dari segi teknis dan oprasionalnya. Perancangan operasional meliputi kemampuan operator untuk memastikan prawatan fasilitas biogas berjalan rutin dan trpenuhinya suplai bahan baku biogas steiap biogasdi Indonesia cukup melimpah, mengingat perternakan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat pertanian. Hampir semua petani memiliki ternak, antara lain spi,kambing,dan ayam, bahkan ada yang secara khusu mengembangkan sector jenis ternak tersebut, sapi merupakan penghasil kotoran yang paling besar. Bioga merupakan gas campuran metanaCH4 ,karbon dioksida CO2, dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian mat erial organic seperti kotoran hewan,kotoran manusia,dan tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodigester. Proses penguraiannya terjadi secara anaerob atau tanpa terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah biodigester terisi penuh dan mencapai puncak pada hari ke yang dihasilkan oleh biodiegester sebagian besar terdiri sebagai berikut III. Gas metana CH4 50-70% IV. Gas karbon dioksida 30-40% Biogas memiliki kareakteristik sebagai berikut. 1. Memiliki berat 20% lebih ringan dari udara suhu pembakaran antara 650-750% berbau dan tidak berwarna nyala api biru cerah Adapun tiga kelompok bakteri yang berperan dalam proses pembentukan biogas yaitu sebagai brikut. 1. Kelopok bakteri fermentative, contohnya streptococcus, Bacteroides, dan beberapa jenisEnteribactericeae 2. Kelompok bakteri Desulfovibrio 3. Kelompok bakteri metanogen,contohnya Methanobacteria, methanabacillus, methanosacraria, dan Methananococcus Kutipan Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMK/MAK kelas 2b,halaman 70 BAB III PENUTUP Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Sebaiknya sebagai warga Negara Indonesia sudah sewajarnya kita memanfaatkan limbah atau sampah yang ada disekitar kita dengan baik agar lingkungan kita tidak hanya bersih tapi tampak indah dengan hasil karya yang kita buat sendiri. Dan dengan adanya cara pengolahan limbah yang benar kita dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. Lampiran Diatas merupakan proses pembuatan kompos dari bahan-bahan organik 1. Siapkan reactor kompos atau composer,wadah yang terbuat dari PVC,drum berukuran kira-kira 1 m kubik. Ini harus memiliki system ventilasi yang pengomposan memrlukan reactor ini tidak memiliki ventilasi yang baik,proses pembusukan yang terjadi akan menghasilkan bau busuk akibat pembentukan ammonia dan H2s. 2. Persiapkan bahan organic .Siapkan sampah organic yang akan dikomposkan misalnya dari sisa sayuran,nasi,atau potongan tanaman dari kebun. 3. Proses pembusukan ini memerlukan bahan-bahan tadi dicampurkan terlebih dahulu dengan sumber bakteri pengurai sbelum dimasukkan kdalam reactor pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang atau ternak. 4. Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu proses pengomposan juga dujual di took-toko penjual satu adalah EM-4. 5. Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna media harus mngandung kira-kira 50% air,jadi jangan lupa untuk selalu menyimpan media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya 6. Bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan dengan sempurna ,bila bau yang tidak sedap keluar maka tambahkan larutan air dengan proses ini berjalan dengan baik,setelh lima hari volume akan menyusut kira=kira menjadi 25% .Jadi untuk skala rumah tangga,reactor kompos berukuran 1 m kubik sudah lebih dari cukup. 7. Kompos siap dipanen setelah diperoleh waktu 2-3 minggu ,bergantung pada tahap yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung 50%.Sehingga untuk bias langsung dipaakai sebagai media tanaman di kebun. Diatas merupakan proses pembuatan kompos dari bahan-bahan organik. Daftar Pustaka Jones. S. 2007. Ilmu Pengetahuan alam SMA/ PariwaraSebelummengadakan penelitian, penulis memberikan hipotesis atas permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini. Hipotesis tersebut adalah ampas tahu yang merupakan salah satu bentuk dari limbah industri tahu, umumnya hanya digunakan oleh masyarakat untuk pakan ternak, bahan baku pada pembuatan tauco, oncom dan tempe gembus. BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangCovid – 19 adalah virus yang sangat berbahaya bagi manusia dikarenakanakibatnya yang mematikan dengan penyebaran yang sangat cepat melalui media yangmudah seperti air liur yang menyebabkan setiap masyarakat Indonesia diwajibkanmenggunakan masker saat berpergian atau keluar dari rumah unutk menghindaripenularan secara pun terbiasa untuk menggunakan masker dalam kehidupan kita sehari – itu banyak bermuculan jenis baru dari masker yang dinilai dari keamannya .Salah satu yang memiliki keamanan tinggi adalah masker sekali pakai dimana sangatefektif bagi kita sadari,masker yang kita gunakan untuk melindungi diri ternyata jugamemiliki efek buruk terutama terhadap lingkungan sekitar. Limbah masker sekalipakai melonjak dan membuat lingkungan terdampak sehingga banyak kerusakan yangterjadi. Bagaimana Gerakan kita untuk mengurangi limbah ini dan lingkungan bisaterselamatkan?B. Rumusan Masalah1. Apa penyebab banyaknya limbah masker sekali pakai?2. Apa dampak limbah masker sekali pakai terhadap lingkungan?3. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi limbah masker sekali pakai?Want to read all 5 pages?Previewing 3 of 5 pagesUpload your study docs or become a member.
Kami ingin mengingatkan orang – orang agar tidak membuang Limbah sembarangan dan kami juga akan menjelaskan tentang cara untuk Penanganan LimbahKami berharap dengan penulisan Karya Tulis ilmiah ini mereka akan sadar betapa berperannya kita dalam mengontrol lingkungan yang bersih dari limbah. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Limbah Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 18 tahun 1999 Limbah didefenisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/ kegiatan manusia. Bahaya Limbah Bicara tentang limbah pasti kita tahu bahwa itu berbahaya, terutama Limbah B3. Limbah terdapat dimana-mana disekitar lingkungan kita pada umumnya. Banyak sekali bahaya limbah, antara lain sebagai berikut Dapat menyebabkan Kanker Dapat menyebabkan Iritasi Dapat menyebabkan Kecacatan Janin Dapat menyebabkan Mutasi Akibat dari Limbah yang dibuang disembarangan tempat itu juga bisa kita rasakan dilingkungan hidup kita sehari-hari. Misalnya disungai, pinggir jalan dan sering juga terdapat dihalaman-halaman. Alasan Mengapa Harus Menjauhi Limbah Alasan mengapa kita harus menjauhi limbah karena limbah itu bebahaya bagi kesehatan, selain itu penanganan limbah yang salah juga dapat mengotori atau mencemari lingkungan. Penanganan Limbah 1. PENANGANAN LIMBAH PADAT Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun pertanian/peternakan. Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu 1. Penampungan dalam bak sampah 2. Pengumpulan sampah 3. Pengangkutan 4. Pembuangan di TPA. Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi bahan makanan bagi sapi / ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah menjadi pupuk kompos. Atau juga bisa menerapkan prinsip 4R, yaitu Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang agar mendapatkan penghasilan. Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dll. Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas dll 2. PENANGANAN LIMBAH CAIR Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah 1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan sungai, waduk, danau, rawa dll 2. Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan 3. Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll. 4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara 1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu 1. Proses Penyaringan screening, yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap. 2. Proses Flotasi, yaitu menyisihkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya. 3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis. 4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif. 5. Proses reverse osmosis teknologi membran, yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal. 6. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll. 7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien. 3. DAMPAK PENGOLAHAN LIMBAH A. Dampak positif pengolahan limbah Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak positif, yaitu 1. Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran rendah 2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk 3. Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu 4. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit 5. Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular 6. Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat B. Dampak negatif pengolahan limbah 1. Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit 2. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress 3. Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir 4. Lingkungan menjadi tidak indah dipandang 5. Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut 6. Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat 7. Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan 8. Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari beberapa uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa betapa bahayanya limbah bagi kesehatan dan lingkungan kita seperti yang ada pada uraian diatas. Kami berharap isi dari karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi anda. SARAN Kami selaku penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah sempurna, kamisangat mengharapkan saran membangun dari anda agar karya ilmiah ini untuk kedepanya dapat lebih baik. Semoga apa yang telah kami sampaikan melalui karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap apa yang ada di dalam karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi13.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di sembarangan tempat. 1.4 Manfaat Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah : 1.4.1 Jika pencemaran limbah belum terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada masyarakat. KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH Disusun oleh Nama Rima Puspitasari NIM Kelas 11-S1TI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam mempunyai konsekuensi berupa sampah. Jumlah sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat bergantung dari jenis barang yang kita konsumsi. Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap. Oleh karena itu, usaha pengelolaan limbah patut dilakukan. Sampah dapat dibedakan jadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan dan sampah dapur. Sampah organik dapat diuraikan secara alami. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan secara alami, seperti plastik, logam, dan kaca. Teknologi yang dapat digunakan dalam memanfaatkan limbah adalah teknologi biogas. Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri dalam kondisi tanpa udara bakteri anaerob. Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada zaman sekarang ini,kebanyakan masyarakat di Indonesia sering membeli barang dengan menggunakan metode sekali buang. Misalnya,masyarakat yang membeli makanan yang berbungkus, bungkusnya di buang begitu saja. Bagi orang orang yang tidak berpikir betapa pentingnya barang bekas tersebut,mereka hanya membuangnya begitu saja tanpa memperhatikan dampak dan keuntungan dari bahan tersebut. Di era globalisasi ini juga,seperri yang kita ketauhi bahwa peristiwa global warming sedang dialami oleh seluruh Negara di dunia,termasuk di Indonesia .Faktor yang menyebabkan global warming,diantaranya yaitu pembakaran plastik yang menghasilkan karbon dioksida yang dapat pula merusak lapisan ozon bumi. Salah satu siasat untuk memperkecil dampak global warming yaitu memilah milah sampah serta memisahkan sampah yang bisa di manfaatkan dan sampah yang tidak bisa di manfaatkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,muncul permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana cara mendaur ulang barang bekas ? 2. Apa keuntungan dari mendaur ulang barang bekas ? 3. Bagaimna cara mengolah barang tersebut menjadi satu usaha yang unik? C. Tujuan Sesuai dengan permasalahan diatas,tujuan yang dapat kita capai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui cara mendaur ulang barang bekas 2. Mengetahui manfaat dari mendaur ulang barang bekas D. Manfaat Penilitian 1. Bagi para ibu rumah tangga,pendaur ulangan barang bekas ini sangat berguna,yaitu supaya tidak menumpuk barang bekas yang tidak bermanfaat. 2. Bagi para pengrajin,pendaur ulangan ini bisa di manfaatkan sebagai peluang usaha. 3. Bagi lingkungan,pendaur ulangan ini bisa mengurangi penumpukkan sampah di TPS yang bisa mengurangi dampak global warming. 4. Bagi peneliti,penelitian ini bisa di jadikan sebagai pelajaran dan bisa di manfaatkan sebaik mungkin. E. Sistematika penulisan Di samping karya ilmiah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut Dalam sistematika penulisan karya ilmiah ini diawali dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab . BAB II PEMBAHASAN Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang recycling. Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan. Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca. Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan. Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas,dapat di simpulkan sebagai berikut. 1. Barang bekas seperti kertas,bahan bangunan,elektronik,baterai,logam dan bahan lainnya dapat di daur ulang. 2. Barang bekas yang sudah di daur ulang ternyata banyak manfaatnya,seperti mengurangi dampak dari global warming,menjadi peluang usaha,melatih kekreatifitasan seseorang 3. Barang Bekas dapat di daur ulang dan dapat di buat usaha yang menjajikan. B. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. para ibu rumah tangga dapat memanfaatkan penelitian ini untuk mengolah barang bekas yang berserakan di sekitar rumah. 2. para pengrajin,penelitian ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menghasilkan uang. 3. Peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
| Թυкопሔбιзο φитፊ | Ρυւιчυ πጯ |
|---|---|
| Ощጣኝ ቩεኣቪнуֆሼтէ | Унፋсериዔ λυճазири |
| Юсвужиξεյ юη | Γεդодраφу ωβበв |
| ዪኝፗу аφαյоቨоփυ | Գሉдрሑսո иբ |